1. Pengertian
- Menurut Atmater ( dalam Elida Prayitno 2006:121), mengemukakan “konsep diri pada dasarnya mengandung arti keseluruhan gambaran dari diri seseorang tentang diri sendiri yang meliputi persepsi, perasaan, keyakinan, dan penilaian diri orang itu tentang dirinya
- Calhoun dan Acocela 1990 (Dalam Alex Sobur, 2003:505) mengemukakan lima aspek diri, yaitu
- Fisik diri meliputi tubuh dan semua aktifitas biologis yang berlangsung didalamnya
- Diri sebagai proses yang meliputi akal pikiran, emosi, dan prilaku seseorang yang konstan
- Diri social yang terdiri dari akal pikiran dan perilaku yang diambil sebagai respon secara umum terhadap orang dan masyarakat.
- Konsep diri yaitu pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya masing-masing.
- Cita-cita yaitu keinginan yang akan dicapai oleh seseorang.
2.Pengembangan Konsep Diri
Hurlock (dalam Syamsu, 2000:77) mengemukakan bahwa “keluarga
merupakan training center bagi penanaman nilai-nilai “, artinya keluargalah
pertama kali yang membentuk konsep diri anak dan perilaku yang ditampilkan
adalah cerminan pola asuh orang tuanya.
Chaloun dan Acocela, mengemukakan “konsep diri bukan merupakan
factor yang dibawa semenjak lahir, melainkan factor yang dipelajaridan
terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Jika pengalaman yang dating pada diri kita menunjukkan sesuatu yang
sesuai dan konsisten dengan nilai-nilai dan konsep diri kita, secara rasional
dapat kita terima. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut tidak cocok dan tidak
konsisten dengan nilai-nilai dan konsep dirikita, secara rasional tidak dapat
kita terima. Pandangan kita terhadap diri sendiri adalah dasar dari konsep diri
kita, dan untuk memperoleh pengertian mengenai diri kita tersebut dapat
dilakukan melalui “interaksi dengan orang lain” yang tentunya disertai persepsi
dan kesadaran kita tentang cara orangh lain tersebut melihat kita dan reaksi
mereka terhadap kita.
3. jenis-jenis konsep diri
Hurlock (dalam Elida Prayitno, 2006:122) membagi konsep diri menjadi
4 jenis, yaitu:
Ø Konsep diri dasar menjadi persepsi mengenai penampilan, disini
remaja melihat dirinya seperti keadaan sebenarnya, bukan seperti yang
diinginkan.
Ø Konsep diri sementara yaitu sifat hanya sementara. Apabila tempat
dan situasi berbeda konsep itu dapat menghilang.
Ø Konsep diri social diperoleh melalui interaksi social dengan orang
lain
Ø Konsep diri ideal terbentuk dari persepsi atau keyakinan tentang
diri yang diharapkan atau yang ingin dan seharusnya dimiliki.
Individu yang memiliki konsep diri yang positif cenderung untuk
memandang diri mereka secara positif. Mereka merasa bahwa diri mereka berharga,
disukai dan diterima oleh orang lain. Mereka akan jadi lebih percaya diri dan
hal ini akan lebih membantu mereka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(lingkungan diluar dirinya).
Inti dari konsep diri yang positif ini bahwa mereka menerima keadaan
dirinya, dan penerimaan ini lebih mungkin mengarah pada kerendahan hati dan
kedermawanan dari pada keangkuhan dan keegoisan.
Orang dengan konsep diri yang positif ini dapat memahami dan
menerima sejumlah fakta yang bermacam-macam tentang dirinya. Baik atau buruknya
fakta yang mereka dapatkan mengenai diri mereka dapat mereka terima dengan
lapang dada.
4. Lima
tanda orang yang memiliki konsep diri yang positif:
Ø Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
Ø Merasa setara dengan ornag lain
Ø Menerima pujian tanpa rasa malu
Ø Menyadari setiap orang memiliki perasaan, keinginan dan perilaku
yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
Ø Mampu memperbaiki dirinya, karena ia sanggupmengungkap aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
SUMBER
Burns.1993.Konsep Diri Teori dan Pengukurannya(Alih
bahasa:Eddy).jakarta;Arcan
Calhoun. F James
& Acocela Ross Joan.1995.Psikologi
tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan (Alih bahasa :
Satmoko).Semarang: IKIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar